Pantai Parangtritis merupakan obyek wisata pantai yang sangat terkenal diantara pantai-pantai lain yang tersebar di wilayah Yogyakarta ini
Parangtritis menurut kisah legenda pada zaman Kerajaan Majapahit, ada seorang pelarian dari Kerajaan tersebut yang bernama Dipokusumo yang ditempat itu sedang melakukan semedi. Ketika sedang melakukan semedi, ia melihat air menetes ( tumaritis ) yang berasal dari celah-celah batu karang ( parang ). Kemudian Dipokusumo memberi nama daerah itu Parangtritis yang artinya air yang menetes dari batu.
Pantai ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai perwujudan kesatuan dari Gunung Merapi, Keraton Jogja dan Parangtritis sendiri. Sehingga masyarakat selalu menghubungkan bilamana ada fenomena alam yang sedang terjadi di antara ketiga tempat hal tersebut.
Parangtritis memiliki pemandangan yang unik yang tidak terdapat pada obyek wisata lain, yaitu pantai yang memiliki ombak yang besar dan terdapatnya gunung-gunung pasir disektar kawasana pantai tersebut yang disebut dengan gumuk. Pada musim kemarau angin biasanya akan bertiup lebih cepat dan ombak akan bisa mencapai ketinggian 2 – 3 meter. Karena ombaknya yang besar maka pengunjung Pantai Parangtritis dilarang untuk berenang di seputaran pantai, untuk itu sudah disediakan fasilitas pemandian umum yang bisa digunakan untuk para pengunjung yang ingin berenang dengan aman dan nyaman.
Ada pemandian unik yang terdapat tak jauh dari kawasan Pantai Parangtritis yaitu Pemandian Parang Wedang.