Pantai Timang merupakan pantai yang memiliki wahana permainan paling ekstrim di seluruh pantai-pantai di Yogyakarta, khususnya Gunungkidul. Di sini kamu bisa naik gondola kayu dan menyeberang ke Pulau Watu Panjang. Hanya bermodalkan katrol dan tambang besar, selama beberapa menit kamu akan diajak meluncur di atas laut dengan gulungan ombak pantai selatan di bawahnya. Tentu saja tanpa pengaman! Berani?
Menyusuri pantai-pantai di pesisir Gunungkidul seolah tak akan pernah ada habisnya. Tempat ini memiliki begitu banyak pantai indah berpasir putih yang terlingkung oleh bukit-bukit karang. Salah satu pantai yang menarik untuk dikunjungi adalah Pantai Timang yang terletak di Kecamatan Tepus. Akses menuju pantai ini belum terlalu bagus, namun jangan sampai hal tersebut menyurutkan niatmu untuk mengunjungingya. Sebab, di pantai ini tersimpan wahana ekstrim yang tidak akan kamu jumpai di tempat lain.
Setelah hampir 30 menit melewati jalanan terjal nan sepi, kamu akan tiba di tempat parkir sederhana yang dibangun swadaya oleh penduduk setempat. Suara deburan ombak terdengar jelas di telinga. Buih-buih putih menyapu hamparan pasir dan menyisakan butiran-butiran kecil yang bergerak perlahan. Namun bukan ini pertunjukan utamanya. Sebaiknya kamu segera menapaki bukit karang yang ada di sebelah pantai mungil itu.
Di atas bukit karang itulah wahanan permainan ekstrim berada. Eits, tapi sebelumnya kamu jangan membayangkan wahana ini seperti wahana permainan di dunia fantasi ya. Yang dimaksud wahana ekstrim disini adalah sebuah gondola kayu yang dibuat pada tahun 1997. Gondola itu sepertinya terinspirasi dari kereta gantung yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Namun bedanya gondola ini sistem kerjanya masih manual. Ada 9 utas tali tambang besar yang menjadi jalur gondola ini. Tali-tali tersebut dibentangkan di atas laut hingga ke pulau karang kecil di seberang. Ada katrol yang berfungsi untuk memudahkan mengerek gondola tersebut.
Gondola itu sebenarnya merupakan alat transportasi utama para nelayan yang hendak mencari lobster ke pulau karang. Pantai Timang memang kaya akan lobster. Pada bulan November hingga Februari dimana populasi lobster meningkat, nelayan bisa panen lobster hingga 30 kilogram per hari. Lobster-lobster tersebut nantinya dijual di restaurant – restaurant seafood di Yogyakarta maupun luar Yogyakarta. Bahkan saat ini sudah merambah ke mancanegara, seperti Australia dan Jepang. Biasanya nelayan akan memasang perangkap pada pukul 4 sore dan mengambil lobster tangkapannya pukul 4 pagi.
Saat ini selain menjadi transportasi para nelayan, kerta gantung sederhana tersebut juga menjadi atraksi wisata. Kalau kamu ingin memacu adrenalin, kamu bisa naik gondola tersebut. Tentu saja harus membayar kepada para nelayan sebagai pemiliknya. Harus diingat bahwa gondola ini bukanlah fasilitas yang diberikan oleh pemerintah setempat, namun alat sederhana yang digunakan nelayan mencari lobster di Pulau Timang. Untuk itu kamu harus berhati-hati dan bagi kamu yang tidak cukup nyali jangan mencobanya.
Adrenalin akan memuncak ketika berada tepat di tengah-tengah lautan sementara di bawah terlihat deburan ombak yang maha dahsyat. Ketika berada di gondola kamu tidak perlu bersusah payah menarik tuas tali, cukup berpegangan di kanan kiri gondola. Para nelayan akan menarik tuas talinya baik dari awal meluncur maupun saat kepulangan. Gara-gara keberadaan lobster dan gondola ini, Pantai Timang kerap dijadikan lokasi syuting program jalan-jalan maupun program berita stasiun televisi. Tidak hanya televisi nasional, program reality show SBS Korea yang sangat terkenal bertajuk “Barefoot Friends” juga pernah syuting di tempat ini.
Matahari yang mulai turun menyapu semesta dengan warna jingga. Sungguh indah apa yang dilihat sore itu ketika sinar jingga menyelimuti Pantai Timang dengan deburan ombak yang semakin deras. Sehabis memacu adrenalin menaiki gondola, ada baiknya jangan langsung pulang. Duduklah diatas Bukit Panjang sembari menunggu matahari tenggelam. Pemandangan ini dijamin ampuh untuk mengusir segala beban pikiran, deadline pekerjaan, dan segala kepenatan.